Indonesia adalah sebuah bangsa yang memilliki keanekaragaman
suku, agama, dan ras. Setiap suku di Indonesia memiliki bahasa walaupun berada di
satu pulau yang sama. Sebagai contoh bahasa Sunda berbeda dengan bahasa Jawa.
Walaupun bahasa Sunda dan bahasa Jawa digunakan oleh orang-orang yang tinggal
di pulau Jawa, tapi kenyataannya mereka memiliki bahasa dan kebiasaan yang
berbeda.Banyaknya bahasa di Indonesia akan menyebabkan sulitnya berkomunikasi.
Banyaknya budaya di Indonesia akan memudahkan terjadinya konflik.
Sudah banyak konflik tentang perbedaan budaya terjadi di
Indonesia. Salah satu contohnya adalah tragedi sampit yang terjadi di
Kalimantan Selatan. Tragedi ini terjadi karena adanya pertengkaran antara warga
suku Madura yang tinggal di daerah Kalimantan Selatan tepatnya di daerah
Kampung Baru dengan warga asli Kampung Baru. Tragedi Sampit terjadi pada hari
Sabtu, 17 Juli 2010. Berdasarkan info dari Tempo.co Nasional, tragedi Sampit
dipicu oleh pertengkaran seorang warga Madura yang tinggal di Kampung Baru
yaitu Rohim dengan seorang warga asli Kampung Baru yaitu Isam. Tanpa adanya
aba-aba dari siapapun massa yang sudah terlanjur emosi langsung mendatangi
pemukiman warga dan merusaknya. Banyaknya konflik antar suku di Indonesia
diakibatkan karena tidak adanya rasa menghargai.
Rasa cinta tanah air merupakan pokok utama dalam menumbuhkan
rasa menghargai. Apabila seseorang sudah mencintai tanah airnya maka mereka
pasti memiliki rasa ingin tahu tentang apapun yang ada pada tanah airnya.
Apabila mereka sudah mengetahui bahwa tanah airnya memiliki beraneka ragam suku,
budaya, ras, agama dan bahasa maka akan terbentuk rasa saling menghormati.
Apakah hubungannya cinta tanah air dengan rasa menghormati? Hubungannya adalah
apabila seseorang sudah mencintai tanah airnya maka untuk menjaga kesatuan
tanah airnya mereka akan menghormati perbedaan yang ada di dalam tanah airnya.
Sesuai dengan cita-cita saya sebagai seorang psikolog anak,
saya berkeinginan untuk mendidik generasi muda bangsa agar mereka mencintai dan
menghargai bangsa mereka sendiri, menghargai perbedaan yang ada pada bangsa
Indonesia dan menghormatinya. Sebagai mahasiswi jurusan psikologi, langkah awal
saya untuk membuat seluruh generasi muda mencintai, menghargai, dan menghormati
perbedaan yang ada adalah mencontohkannya. Cara saya mencontohkannya adalah
berteman dengan semua orang tanpa membedakan suku, agama, dan ras mereka.
Ketika anak-anak melihat adanya keharmonisan dalam perbedaan maka mereka akan
merasa nyaman dan memandang perbedaan merupakan suatu hal yang positif.
Dengan demikian, cintailah bangsamu dengan menghargai,
menghormati, dan mencintai apapun yang ada di Indonesia tercinta ini, termasuk
perbedaan suku, agama, dan ras yang ada di Indonesia. Saya bangga menjadi anak Indonesia.
Sumber : http://nasional.tempo.co/read/news/2010/07/17/179264187/warga-cempaka-kalimantan-selatan-tolak-pendatang-dari-madura
Komentar
Posting Komentar