Langsung ke konten utama

PEMILIHAN SEKOLAH YANG BAIK UNTUK ANAK


Sebelum mengetahui cara memilih sekolah yang baik untuk anak, maka perlu diketahui jenis-jenis sekolah yang diakui di Indonesia. Beberapa jenis jalur pendidikan di Indonesia berdasarkan UU No. 20 tahun 2003. Pertama, pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan ini dimulai dari SD, SMP, SMA/K, dan Perguruan Tinggi. Jenis lainnya adalah pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Contoh pendidikan nonformal adalah bimbel mata peajaran atau Bahasa Inggris. Berikutnya ada pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi,informasi, dan media lain. Pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat. Terakhir ada pendidikan informal, merupakan jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Contohnya adalah homeschooling.
Homeschooling ternyata diakui di Indonesia sebagai salah satu bentuk pendidikan informal. Sampai saat ini masih banyak perdebatan antara lebih baik pendidikan formal (publicschool) daripada pendidikan informal (homeschool). Menurut Murwito (2014), kekurangan dari homeschooling adalah mengenai sosialisasi dengan teman sebayanya, namun publicschooling juga memiliki kekurangan yaitu kurikulum sebagai sumber kecemasan. Pandangan tentang kekurangan homeschooling dibantah oleh Ray (2015) yang mengatakan bahwa siswa/i yang mengikuti pendidikan dengan homeschooling juga dapat bersosialisasi dengan baik. Mereka dapat berlatih sosialisasi dengan mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan, kunjungan lapangan, tim olah raga, dan pekerjaan sukarela untuk masyarakat. Beberapa alasan anak dimasukkan kedalam pendidikan homeschooling adalah dapat menyesuaikan kurikulum dan lingkungan belajar untuk masing-masing anak, pencapaian akademis lebih baik daripada sekolah-sekolah, meningkatkan hubungan keluarga antara anak dengan orang tua atau anak dengan saudara kandung, meningkatkan lingkungan yang aman bagi remaja seperti jauh dari alkohol, dan mengajar serta memberikan serangkaian nilai, keyakinan, dan pandangan dunia kepada anak atau remaja (Ray, 2015). Salah satu keuntungan lain dari homeschool ternyata siswa-siswa mereka mendapatkan skor di atas rata-rata pada tes pencapaian terlepas dari tingkat pendidikan formal orang tua mereka atau pendapatan rumah tangga keluarga mereka (Ray, 2015).
Namun di Indonesia sendiri lebih umum memaasukkan anak kedalam pendidikan formal, yaitu dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Ketika memasukkan anak kedalam jenjang pendidikan formal, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih sekolah. Menurut Murwito (2014), hal-hal yang perlu dipertimbangkan orang tua untuk memilih sekolah formal anak adalah pertama, orang tua harus mempertimbangkan jarak antara rumah dengan sekolah. Kedua, orang tua harus memperhatikan sarana dan prasarana sekolah. Hal ini termasuk tentang lingkungan sekolah yang mendukung proses belajar anak dan keamanan anak. Ketiga, orang tua harus memperhatikan suasana di dalam sekolah. Suasana yang dimaksud adalah seperti peraturan di dalam kelas, ruang untuk berinteraksi dengan guru atau teman sebaya, dan kebebasan anak dalam berkreatifitas. Keempat, orang tua perlu memperhatikan wajah siswa di dalam kelas. Maksudnya adalah memperhatikan bahwa anak-anak di sekolah tersebut bersemangat dalam bersekolah dan mengerjakan tugas dari gurunya. Dan kelima, orang tua perlu memperhatikan kegiatan di sekolah. Maksudnya adalah apakah anak-anak di sekolah tersebut peduli dengan lingkungannya? Apakah anak-anak belajar mengantre di kantin? Selain hal tersebut, orang tua juga perlu memperhatikan aturan-aturan pemerintah mengenai jenis pendidikan dan aturan lainnya tentang penerimaan murid di sekolah.

REFERENSI
Murwito, F. (2014, November). Memilih satu dari jutaan sekolah. Majalah wanita kartini.
Ray, B. D. (Oktober, 2016). Research facts on homeschooling. National home education research institute. Retrieved from  https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED556234.pdf
UU RI No. 20 thn 2003

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REKRUTMEN & SELEKSI

Human Resources Development (HRD) merupakan salah satu posisi yang ada di perusahaan. Salah satu tugas HRD di dalam sebuah perusahaan adalah melakukan rekrutmen dan seleksi terhadap karyawan yang ingin bekerja di perusahaan tersebut. Hari Jumat, 11 Maret 2016, saya dan tim saya mewawancarai seorang HRD Officer mengenai tahapan rekrut dan seleksi terhadap karyawan di kantor tempatnya bekerja. Berdasarkan hasil wawancara dengan HRD Officer yang kami temui, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh kandidat yang ingin bekerja di kantor tersebut. Urutan pertama proses rekrutmen dan seleksi yang dilakukan adalah mencari kandidat. Beberapa cara untuk mencari kandidat adalah membuka stand di job fair, kerja sama dengan job street, dan menghubungi kampus-kampus yang bekerja sama dengan perusahaan. Setelah mendapatkan kandidat, para kandidat akan dikontak terlebih dahulu untuk melakukan interview. Setelah kandidiat dinyatakan lolos interview, kandidat harus melakukan tes psikotes....

VALUES, ATTITUDES, JOB SATISFACTION PERSONALITY & EMOTIONS

Di dalam perusahaan, karyawan merupakan salah satu faktor yang mendukung berkembangnya perusahaan tersebut. Karena karyawan merupakan satu faktor yang mendukung perkembangan suatu perusahaan maka perusahaan perlu memahami nilai, sikap kerja, dan berbagai aspek kepuasan kerja. Selain itu, perusahaan juga perlu memahami kepribadian dan emosi juga ekspresi karyawan dalam kerja. Hal pertama yang harus dipahami perusahaan adalah nilai yang dimiliki karyawan. Nilai akan mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. RVS (Rokeach Value Survey) membahas tentang  terminal values dan instrumental values. Terminal values adalah tujuan akhir dari nilai. Instrumental values adalah tindakan untuk mencapai tujuan akhir dari nilai. Contoh terminal values adalah ingin bahagia dan contoh instrumental values adalah untuk mencapai kebahagiaan maka harus sering tersenyum dan menikmati pekerjaan. Kerangka kerja untuk pendekatan budaya adalah : 1. Power distance Adanya jarak kekuatan antara atasan dan ...

ERGONOMI

Salah satu faktor yang menentukan sebuah perusahaan sampai atau tidaknya pada tujuannya adalah karyawan. Karena karyawan merupakan salah satu faktor untuk tercapainya tujuan perusahaan, maka dibuatlah perencanaan sumber daya manusia. Perencanaan manusia bukan hanya terletak pada mengelola sumber daya manusianya melainkan juga mengelola peralatan yang diguanakan manusia dalam bekerja. Menciptakan fungsi kerja manusia lebih ringan namun tetap menghasilkan produktivitas yang tinggi serta menghindari kebugaran, efektivitas, dan memperhatikan kesehatan manusia disebut dengan ergonomi. Ergonomi bisa juga disebut sebagai kerekayasaan manusia. Menurut Chapanis (1976: 698) Psikologi kerekayasaan terutama memperhatikan penemuan dan penerapan informasi tentang perilaku manusia dalam kaitannya dengan mesin-mesin, peralatan, pekerjaan, dan lingkungan kerja (Munadar, 2014). Tugas psikolog kerekayasaan psikologi ialah mengubah mesin-mesin dan alat-alat yang digunakan mausia dalam pekerjaannya atau l...